Publikasi Kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2022
http://Publikasi Kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2022“Program Pancakarsa Tetap Menjadi Program Prioritas Pemerintah Kabupaten Bogor, Sekretariat Daerah Mewujudkannya Melalui Program Nyata, Akuntabel Dan Berkesinambungan Dengan Pengoordinasian Yang Optimal Kepada Seluruh Perangkat Daerah Di Kabupaten Bogor
Pasca pandemi Covid-19 selama kurang lebih 2 tahun dan walaupun sampai saat ini masih berlangsung dimana Kabupaten Bogor berada pada PPKM level 1 sesuai dengan Keputusan Bupati Bogor Nomor 443/181/Kpts/Per-UU/2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar Pra Adaptasi Kebiasaan Baru menuju Masyarakat Sehat, Aman dan Produktif melalui Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 1 COVID-19 di Kabupaten Bogor 7 Juni 2022 s.d 4 Juli 2022, Pemerintah Kabupaten Bogor khususnya Sekretariat Daerah yang mempunyai fungsi sebagai penyusunan kebijakan, pengkoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah, pelayanan administratif dan pembinaan ASN di lingkungan Pemerintah Daerah, diharapkan mampu mengakselerasi pencapaian Visi, Misi Kabupaten Bogor dan Target kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor yaitu: “Terwujudnya Kabupaten Bogor Termaju, Nyaman dan Berkeadaban”. Dimana Visi dan Misi ini kemudian dijabarkan dalam Panca Karsa yaitu Lima Tekad/cita-cita Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor untuk Mencerdaskan Bogor, Mensehatkan Bogor, Memajukan Bogor, Membangun Bogor, dan Membuat Bogor Lebih Berkeadaban.
Dalam mewujudkan Program Pancakarsa yang tetap menjadi prioritas pembangunan di Kabupaten Bogor melalui program nyata, akuntabel dan berkesinambungan dengan melakukan pengkoordinasian yang optimal kepada seluruh perangkat daerah di Kabupaten Bogor, oleh karena itu dalam mewujudkannya Sekretariat Daerah telah menjalankan Program/Kegiatan di setiap lingkup Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Asisten Perekonomian dan Pembangunan serta Asisten Administrasi Umum dengan Program/Kegiatan sebagai berikut :
- LINGKUP ASISTEN PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
Lingkup Pengkoordinasian dan Hubungan Kerja meliputi : Inspektorat, Satuan Polisi Pamong Praja, Sekretariat DPRD, DPMD, DISDUKCAPIL, BANKESBANGPOL, DINSOS, DISDAMKAR, DINKES, DISPORA, DP3AP2KB, RSUD, BPBD, DPUPR aspek Penataan Ruang, DPKPP aspek Pertanahan, DISBUDPAR, Kecamatan, Kelurahan dan Instansi Vertikal sesuai tugas dan fungsi Asisten.
- Kegiatan Otonomi Daerah
LPPD KABUPATEN BOGOR TAHUN 2021
I. Dasar penyusunan LPPD Tahun 2021 yaitu Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Sedangkan Pelaporan LPPD disampaikan kepada Pemerintah melalui Kemendagri 1 tahun 1 kali paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir.
II. Penyusunan LPPD Kabupaten Bogor Tahun 2021 dilakukan oleh Tim Penyusun LPPD yang dibentuk berdasarkan Keputusan Bupati Bogor Nomor 130.04/137/Kpts/Per-UU/2021 tanggal 1 Februari 2021 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Bogor.
III. Penyampaian LPPD Kabupaten Bogor Tahun 2021 telah dilakukan melalui sistem informasi elektronik dari kemendagri pada tanggal 29 Maret 2022 dan disusun dalam Buku LPPD Kabupaten Bogor Tahun 2021 yang memuat laporan sebagai berikut:
- Capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah;
- Capaian kinerja pelaksanaan tugas pembantuan;
- Laporan penerapan standar pelayanan minimal.
Penyampaian data kinerja dalam LPPD tersebut telah melalui tahapan verifikasi atau review oleh APIP (Inspektorat Kabupaten Bogor) yang bertujuan sebagai bentuk pembinaan dan pengawasan terhadap kebenaran informasi penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dituangkan dalam rancangan LPPD. Selain dari penyampaian melalui sistem informasi Kemendagri LPPD juga dipublikasikan dalam bentuk Ringkasan LPPD pada tanggal 31 Maret 2022.
IV. Untuk menyempurnakan LPPD telah dilakukan evaluasi oleh Tim daerah Provinsi Jawa Barat Pada tanggal 18 s.d 21 Juli 2022 terhadap capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri dari 6 capaian kinerja makro, 32 urusan pemerintahan daerah, dan 5 penunjang urusan.
V. Tahapan akhir yaitu evaluasi oleh Tim Nasional yang dilaksanakan pada tanggal 20 s.d 21 September 2022 terhadap capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri dari 6 capaian kinerja makro, 32 urusan pemerintahan daerah, dan 5 penunjang urusan dengan hasil tidak ditemukan data ekstrim atau hal-hal yang tidak sesuai dengan kaidah penyusunan LPPD. Berikut ini data capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah :
V.1. Angka Capaian Kinerja Makro
No | Indikator Kinerja Makro | Capaian Kinerja Tahun 2020 | Capaian Kinerja Tahun 2021 | Perubahan |
1 | Indeks Pembangunan Manusia | 70,40 | 70,60 | 0,28% |
2 | Angka Kemiskinan | 7,69% | 8,13% | 0,44% |
3 | Angka Pengangguran | 14,29% | 12,22% | -2,07% |
4 | Pertumbuhan Ekonomi | -1,77% | 3,55% | 5,32% |
5 | Pendapatan Per kapita | Rp. 43.512.751,99 | Rp. 45.273.778,60 | 4,05% |
6 | Ketimpangan Pendapatan (Gini Ratio) | 0,381 | 0,396 | 1,5% |
V.2. Indikator Kinerja Kunci (IKK) Hasil
NO | URUSAN
PEMERINTAHAN |
NO IKK | INDIKATOR KINERJA KUNCI HASIL | CAPAIAN KINERJA | SUMBER DATA | KET |
1 | Pendidikan | 1. | Tingkat partisipasi warga negara usia 5-6 tahun yang berpartisipasi dalam PAUD | 42,655 | Disdik Kab. Bogor | |
2. | Tingkat partisipasi warga negara usia 7-12 tahun yang berpartisipasi dalam pendidikan dasar | 99,573 | Disdik Kab. Bogor | |||
3. | Tingkat partisipasi warga negara usia 13-15 tahun yang berpartisipasi dalam pendidikan menengah pertama | 84,868 | Disdik Kab. Bogor | |||
4. | Tingkat partisipasi warga negara usia 7-18 tahun yang belum enyelesaikan pendidikan dasar
dan menengah yang berpartisipasi dalam pendidikan kesetaraan |
100 | Disdik Kab. Bogor | |||
2 | Kesehatan | 1 | Rasio Daya Tampung Rumah Sakit Rujukan | 0,091 | Dinkes Kab. Bogor | |
2 | Persentase RS Rujukan Tingkat kabupaten/kota yang terakreditasi | 72,414 | Dinkes Kab. Bogor | |||
3 | Persentase ibu hamil mendapatkan pelayanan kesehatan ibu hamil | 90,028 | Dinkes Kab. Bogor | |||
4 | Persentase ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan | 89,168 | Dinkes Kab. Bogor | |||
5 | Persentase bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir | 97,412 | Dinkes Kab. Bogor | |||
6 | Cakupan pelayanan kesehatan balita sesuai standar | 81,389 | Dinkes Kab. Bogor | |||
7 | Persentase anak usia pendidikan dasar yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar | 73,006
|
Dinkes Kab. Bogor | |||
8 | Persentase orang usia 15-59 tahun mendapatkanskrining kesehatan sesuai standar | 94,486 | Dinkes Kab. Bogor | |||
9 | Persentase warga negara usia 60 tahun ke atas mendapatkan skrining kesehatan sesuai
Standar |
85,121 | Dinkes Kab. Bogor | |||
10 | Persentase penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar | 69,807 | Dinkes Kab. Bogor | |||
11 | Persentase penderita DM yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar | 92,366 | Dinkes Kab. Bogor | |||
12 | Persentase ODGJ berat yang mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar | 81,382 | Dinkes Kab. Bogor | |||
13 | Persentase orang terduga TBC mendapatkan pelayanan TBC sesuai standar | 36,323 | Dinkes Kab. Bogor | |||
14 | Persentase orang dengan resiko terinfeksi HIV mendapatkan pelayanan deteksi dini HIV sesuai
Standar |
101,987 | Dinkes Kab. Bogor | |||
3 | Pekerjaan Umum | 1 | Rasio luas kawasan permukiman rawan banjir yang terlindungi oleh infrastruktur
pengendalian banjir di WS Kewenangan Kab/Kota |
0,032 | DPUPR Kab. Bogor | |
2 | Rasio luas kawasan permukiman sepanjang pantai rawan abrasi, erosi, dan akresi yang terlindungi oleh infrastruktur pengaman pantai di WS Kewenangan Kab/Kota | – | DPUPR Kab. Bogor | Nilai tidak dapat dihitung karena pembagi = 0 | ||
3 | Rasio luas daerah irigasi kewenangan kabupaten/kota yang dilayani oleh jaringan irigasi | 48,617 | DPUPR Kab. Bogor | Nilai tidak dapat dihitung karena pembagi = 0 | ||
4 | Persentase jumlah rumah tangga yang mendapatkan akses terhadap air minum melalui SPAM jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi terhadap rumah tangga di seluruh kabupaten/kota | 71,513 | DPUPR Kab. Bogor | |||
5 | Persentase jumlah rumah tangga yang memperoleh layanan pengolahan air limbah domestic | 71,395 | DPUPR Kab. Bogor | |||
6 | Rasio kepatuhan IMB kab/ kota | 95,533 | DPUPR Kab. Bogor | Nilai tidak dapat dihitung karena pembagi = 0 | ||
7 | Tingkat Kemantapan Jalan kabupaten/kota | 86,632 | DPUPR Kab. Bogor | |||
8 | Rasio tenaga operator/teknisi/analisis yang memiliki sertifikat kompetensi | 93,00 | DPUPR Kab. Bogor | Nilai tidak dapat dihitung karena pembagi = 0 | ||
9 | Rasio proyek yang menjadi kewenangan pengawasannya tanpa kecelakaan konstruksi | 100 | DPUPR Kab. Bogor | Nilai tidak dapat dihitung karena pembagi = 0 | ||
4 | Perumahan Rakyat | 1 | Penyediaan dan rehabilitasi rumah layak huni bagi korban bencana kabupaten/kota | 54,563 | DPKPP Kab. Bogor | |
2 | Fasilitasi penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat terdampak relokasi program | – | DPKPP Kab. Bogor | Nilai tidak dapat dihitung karena pembagi = 0 | ||
3 | Persentase kawasan permukiman kumuh dibawah 10 ha di kab/ kota yang ditangani | 34 | DPKPP Kab. Bogor | |||
4 | Berkurangnya jumlah unit RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) | 4,695 | DPKPP Kab. Bogor | |||
5 | Jumlah perumahan yang sudah dilengkapi PSU (Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum) | 100 | DPKPP Kab. Bogor | |||
5 | Trantibumlinmas | 1 | Persentase Gangguan Trantibum yang dapat diselesaikan | 100 | Satpol PP Kab. Bogor | |
2 | Persentase Perda dan Perkada yang ditegakkan | 74,359 | Satpol PP Kab. Bogor | |||
3 | Jumlah warga negara yang memperoleh layanan informasi rawan bencana | 4.538.061 | BPBD Kab. Bogor | |||
4 | Jumlah warga negara yang memperoleh layanan pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap
Bencana |
417.000 | BPBD Kab. Bogor | |||
5 | Jumlah warga negara yang memperoleh layanan penyelamatan dan evakuasi korban bencana | 74.084 | BPBD | |||
6 | Persentase pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban kebakaran | 100 | DAMKAR | |||
7 | Waktu tanggap (response time) penanganan kebakaran | 15,00 | DAMKAR | |||
6 | Sosial | 1 | Persentase penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gelandangan pengemis yang terpenuhi kebutuhan dasarnya di luar panti (indikator SPM) | 14,691 | Dinas Sosial Kab. Bogor | |
2 | Persentase korban bencana alam dan sosial yang terpenuhi kebutuhan dasarnya pada saat dan setelah tanggap darurat bencana daerah kabupaten/kota | 2,7 | ||||
7 | Tenaga Kerja | 1 | Persentase kegiatan yang dilaksanakan yang mengacu ke rencana tenaga kerja | 11,928 | Disnaker Kab. Bogor | |
2 | Persentase Tenaga Kerja Bersertifikat Kompetensi | 1,031 | Disnaker Kab. Bogor | |||
3 | Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja | 65,248 | Disnaker Kab. Bogor | |||
4 | Persentase Perusahaan yang menerapkan tata kelola kerja yang layak (PP/PKB, LKS Bipartit, Struktur Skala Upah, dan terdaftar peserta BPJS Ketenagakerjaan) | 8,584 | Disnaker Kab. Bogor | |||
5 | Persentase Tenaga Kerja Yang Ditempatkan (Dalam Dan Luar Negeri) Melalui Mekanisme Layanan Antar Kerja Dalam Wilayah Kabupaten/Kota kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provinsi kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provins | 42,745 | Disnaker Kab. Bogor | |||
8 | Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak | 1 | Persentase ARG pada belanja langsung APBD | 30,268 | ||
2 | Persentase anak korban kekerasan yang ditangani instansi terkait Kabupaten/Kota | 0,006 | ||||
3 | Rasio kekerasan terhadap perempuan, termasuk TPPO (per 100.000 penduduk perempuan) | 2,614 | ||||
9 | Pangan | 1 | Presentase ketersediaan pangan (Tersedianya cadangan beras/jagung sesuai kebutuhan) | 26,737
|
DKP Kab. Bogor | |
10 | Pertanahan | 1 | Persentase pemanfaatan tanah yang sesuai dengan peruntukkan tanahnya diatas izin lokasi
dibandingkan dengan luas izin lokasi yang diterbitkan |
100 | DPKPP Kab. Bogor | |
2 | Persentase Penetapan Tanah Untuk Pembangunan Fasilitas Umum | 84,603 | Nilai tidak dapat dihitung karena pembagi = 0 | |||
3 | Tersedianya Lokasi Pembangunan Dalam Rangka Penanaman Modal | 100 | ||||
4 | Tersedianya Tanah Obyek Landreform (TOL) yang siap diredistribusikan yang berasal dari Tanah Kelebihan Maksimum dan Tanah Absentee | – | Nilai tidak dapat dihitung karena pembagi = 0 | |||
5 | Tersedianya tanah untuk masyarakat | – | Nilai tidak dapat dihitung karena pembagi = 0 | |||
6 | Penanganan sengketa tanah garapan yang dilakukan melalui mediasi | 100 | ||||
11 | Lingkungan Hidup | 1 | Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Kabupaten/ Kota | 59,26 | DLH Kab. Bogor | |
2 | Terlaksananya Pengelolaan Sampah di Wilayah Kab/Kota | 43,603 | ||||
3 | Ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap izin lingkungan, izin PPLH
dan PUU LH yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah Kab/Kota |
7,097 | ||||
12 | Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil | 1 | Perekaman KTP Elektronik | 100
|
Disduk Capil Kab. Bogor | |
2 | Presentasi Anak usia 01-7 tahun kurang 1 (satu) hari yang memiliki KIA
|
39,151
|
||||
3 | Kepemilikan akta Kelahiran
|
95,217
|
||||
4 | Jumlah OPD yang telah memanfaatkan data kependudukan berdasarkan perjanjian kerja sama | 15,278 | ||||
13 | Pemberdayaan Masyarakat dan Desa | 1 | Persentase Pengentasan Desa Tertinggal | –
|
DPMD Kab. Bogor | |
2 | Persentase Peningkatan Status Desa Mandiri | 19,048 | DPMD | |||
14 | Pengendalian Penduduk dan KB | 1 | TFR (Angka Kelahiran Total) | 2,46 | DP3AP2KB Kab. Bogor | |
2 | Persentase pemakaian kontrasepsi Modern (Modern Contraceptive Prevalence Rate/mCPR) | 74,253 | ||||
3 | Presentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi | 13,616 | ||||
15 | Perhubungan | 1 | Rasio konektivitas Kabupaten/Kota | 0.7 | Dishub Kab. Bogor | |
2 | V/C Ratio di Jalan Kabupaten/Kota | 0,58 | ||||
16 | Komunikasi Informasi, Statistik, Persandian | 1 | Persentase Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terhubung dengan akses internet yang
disediakan oleh Dinas Kominfo |
100
|
Diskominfo Kab. Bogor | |
2 | Persentase Layanan Publik yang diselenggarakan secara online dan terintegrasi | 70 | Diskominfo Kab. Bogor | |||
3 | Persentase Masyarakat Yang Menjadi Sasaran Penyebaran Informasi Publik,Mengetahui
Kebijakan Dan Program Prioritas Pemerintah Dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota |
78,57 | Diskominfo Kab. Bogor | |||
Statistik | 1 | Persentase Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menggunakan data statistik dalam menyusun perencanaan pembangunan daerah | 100 | |||
2 | Persentase perangkat daerah yang menggunakan data statistik dalam melakukan evaluasi pembangunan daerah | 100 | ||||
Persandian | 1 | Tingkat keamanan informasi pemerintah | 47,907 | Diskominfo Kab. Bogor | ||
17 | Koperasi dan Usaha Kecil | 1 | Meningkatnya Koperasi yang berkualitas | 9,837 | Diskop UKM Kab. Bogor | |
2 | Meningkatnya Usaha Mikro yang menjadi wirausaha | 0,199
|
Diskop UKM Kab. Bogor | |||
18 | Penanaman Modal | Persentase peningkatan investasi di Kabupaten /Kota | 8,04 | DPMPTSP Kab. Bogor | ||
19 | Kepemudaan dan Olahraga | 1 | Tingkat partisipasi pemuda dalam kegiatan ekonomi mandiri | 0,325 | Dispora Kab. Bogor | |
2 | Tingkat partisipasi pemuda dalam organisasi kepemudaan dan organisasi sosial kemasyarakatan | 1,873 | Dispora Kab. Bogor | |||
3 | Peningkatan prestasi olahraga | 141,00 | Dispora Kab. Bogor | |||
20 | Kebudayaan | 1 | Terlestarikannya Cagar Budaya | 35,714 | Disbudpar Kab. Bogor | |
21 | Perpustakaan | 1 | Nilai tingkat kegemaran membaca masyarakat
|
47,77 | DAP Kab. Bogor | |
2 | Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat
|
43,06 | DAP Kab. Bogor | |||
22 | Kearsipan | 1 | Tingkat ketersediaan arsip sebagai bahan akuntabilitas kinerja, alat bukti yang sah dan pertanggungjawaban nasional) Pasal 40 dan Pasal 59 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan | 85,44
|
DAP Kab. Bogor | |
2 | Tingkat keberadaan dan keutuhan arsip sebagai bahan pertanggungjawaban setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara untuk kepetingan negara, pemerintahan, pelayanan publik dan kesejahteraan rakyat | 86,11 | DAP Kab. Bogor | |||
23 | Kelautan dan Perikanan | 1 | Jumlah Total Produksi Perikanan (Tangkap dan Budidaya) dari seluruh
kabupaten/kota di wilayah provinsi (sumber data: one data KKP) |
127.080,14 | Disnakan Kab. Bogor | |
24 | Pariwisata | 1 | Persentase pertumbuhan jumlah wisatawanmancanegara perkebangsaan | -95,691 | Disbudpar Kab. Bogor | Nilai tidak dapat dihitung karena pembagi = 0 |
2 | Persentase peningkatan perjalanan wisatawan nusantara yang datang ke Kab/Kota | 46,383 | Disbudpar Kab. Bogor | |||
3 | Tingkat hunian akomodasi
|
39,506
|
Disbudpar Kab. Bogor | |||
4 | Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB harga berlaku | 4,36 | Disbudpar Kab. Bogor
|
|||
5 | Kontribusi sektor pariwisata terhadap PAD | 7,61 | Disbudpar Kab. Bogor | |||
25 | Pertanian | 1 | Produktivitas pertanian per hektar per tahun | 7,226
|
Distanhorbun Kab. Bogor | |
2 | Persentase Penurunan Kejadian dan Jumlah Kasus Penyakit Hewan Menular | – | Disnakan Kab. Bogor | |||
26 | Kehutanan | – | DLH Kab. Bogor | Nilai tidak dapat dihitung karena pembagi = 0 | ||
27 | ESDM | 1 | Persentase perusahaan pemanfaatan panas bumi yang memiliki ijin di kab/kota | – | DPMPTSP | Nilai tidak dapat dihitung karena pembagi = 0 |
28 | Perdagangan | 1 | Persentase pelaku usaha yang memperoleh izin sesuai dengan ketentuan (IUPP/SIUP Pusat
Perbelanjaan dan IUTM/IUTS/SIUP Toko Swalayan) |
82,865 | Disdagin Kab. Bogor | |
2 | Persentase kinerja realisasi pupuk | 76,811 | ||||
3 | Persentase alat-alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP) bertanda tera sah yang
Berlaku |
99,386 | Disdagin Kab. Bogor | |||
29 | Perindustrian | 1 | Pertambahan jumlah industri kecil dan menengah di Kabupaten/Kota | 0,821
|
Disdagin Kab. Bogor | |
2 | Persentase pencapaian sasaran pembangunan industri termasuk turunan indicator pembangunan industri dalam RIPIN yang ditetapkan dalam RPIP | 75 | Disdagin Kab. Bogor | |||
3 | Persentase jumlah hasil pemantauan dan pengawasan dengan jumlah Izin Usaha Industri (IUI)
Kecil dan Industri Menengah yang dikeluarkan oleh instansi terkait |
90,323 | Disdagin Kab. Bogor | |||
4 | Persentase jumlah hasil pemantauan dan pengawasan dengan jumlah Izin Perluasan Industri
(IPUI) bagi Industri Besar yang dikeluarkan oleh instansi terkait |
100
|
Disdagin Kab. Bogor | |||
5 | Persentase jumlah hasil pemantauan dan pengawasan dengan jumlah Izin Usaha Kawasan
Industri (IUKI) dan Izin Perluasan Kawasan Industri (IPKI) yang lokasinya di Daerah Kab/Kota |
100 | Disdagin Kab. Bogor | |||
6 | Tersedianya informasi industri secara lengkap dan terkini | 31 | Disdagin Kab. Bogor | |||
30 | Transmigrasi | Tidak ada IKK Outcome | – | Disnaker Kab. Bogor |